7 Destinasi Seru untuk Merayakan Tahun Baru Imlek di Indonesia
Naranesia.tv - Tahun baru imlek sudah dekat, Yuk intip 7 Rekomendasi Destinasi Seru untuk Merayakan Tahun Baru Imlek di Indonesia.
Indonesia memiliki komunitas keturunan Tionghoa yang cukup signifikan. Banyak di antara mereka yang telah menetap di berbagai daerah di tanah air selama bertahun-tahun, dan terus mewariskan tradisi mereka dari generasi ke generasi.
Budaya Tionghoa menjadi bagian penting dari keragaman budaya nusantara kita. Salah satu tradisi terbesar adalah merayakan Tahun Baru Imlek, yang setiap tahunnya dirayakan secara meriah dan penuh suka cita di seluruh penjuru tanah air.
Saat merayakan Tahun Baru Imlek, keluarga Tionghoa yang mungkin terpisah jarak akan menyempatkan diri untuk berkumpul, berbagi tawa, dan menikmati hidangan bersama.
Pada esok harinya, mereka akan mengunjungi kuil atau kelenteng untuk berdoa dan membakar dupa. Menyambut hari yang penuh kebahagiaan ini, lentera merah dan lilin-lilin terang biasanya menghiasi setiap sudut kelenteng.
Selama dua minggu penuh, barongsai akan menari keliling kota diiringi ritme genderang dan simbal yang menggema.
Singa berwarna-warni ini bergerak lincah mengikuti gerakan penari di dalamnya, menambah suasana meriah.
Penonton biasanya memberikan amplop merah berisi uang atau ang pao ke barongsai, sebagai simbol harapan untuk mendapatkan keberuntungan.
7 Rekomendasi Destinasi Seru untuk Merayakan Tahun Baru Imlek di Indonesia
Siapkah Sobat Naranesia untuk merasakan kegembiraan Tahun Baru Imlek di tanah air? Mari kita lihat sejumlah destinasi terbaik untuk merayakannya #DiIndonesiaAja!
1. Batam dan Bintan
Batam dan Bintan adalah dua tempat yang populer untuk merayakan Imlek. Pelancong dari Singapura, Malaysia, dan negara-negara sekitarnya seringkali berbondong-bondong datang ke sini untuk beribadah di berbagai klenteng yang ada.
Di Bintan, ada sebuah klenteng bersejarah yang wajib dikunjungi, yaitu Klenteng Tien Sang Miau. Klenteng ini, yang sudah berdiri selama kurang lebih 300 tahun, memiliki arsitektur yang sangat unik, karena dikelilingi oleh akar pohon beringin.
2. Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Kepulauan Riau
Masih di Kepulauan Riau, selama enam hari pertama dari bulan penanggalan Tionghoa, kota Selatpanjang, yang merupakan pusat pemerintahan Kepulauan Meranti, sangat meriah dengan diadakannya tradisi perang air yang dikenal sebagai Cian Cui.
Tradisi Cian Cui menjadi daya tarik utama di Selatpanjang, tidak hanya dirayakan oleh masyarakat Tionghoa setempat tetapi juga oleh warga dari etnis lain seperti Melayu, Jawa, dan Minang. Bahkan, orang-orang dari luar Selatpanjang turut meramaikan acara ini dengan bersenang-senang saling menyiram air. Kedengarannya sangat mengasyikkan, bukan Sob?
3. Palembang, Sumatra Selatan
Di Palembang, ibukota Sumatra Selatan, perayaan Imlek biasanya berfokus di Pulau Kemaro, sebuah pulau kecil di tengah Sungai Musi, yang dihiasi dengan berbagai pagoda dan klenteng.
Menjelang Cap Go Meh, yang merupakan puncak perayaan Imlek, banyak acara seperti kompetisi, pertunjukan seni, dan bazar kuliner yang diadakan.
Sobat Naranesia bisa menemukan banyak aktivitas menarik, mulai dari bazar kuliner, pertunjukan Tai Chi, dan banyak lagi.
Ketika Cap Go Meh tiba di hari ke-15, ribuan orang dari etnis Tionghoa di Palembang dan daerah lain di Indonesia akan berkumpul di Pulau Kemaro untuk berdoa dan melakukan ziarah.
4. Singkawang, Kalimantan Barat
Singkawang di Kalimantan Barat juga menjadi destinasi seru untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Kota ini menjadi sangat ramai saat Imlek, terutama saat Cap Go Meh tiba. Masyarakat Tionghoa dari Singkawang dan berbagai daerah datang untuk merayakan hari spesial ini bersama keluarga dan teman-teman.
Keunikan Cap Go Meh di Singkawang berbeda dengan daerah lain di Indonesia, terutama dengan adanya atraksi Pawai Tatung.
Pawai ini bertujuan untuk mengusir segala bentuk musibah di tahun yang baru, serta membersihkan kota dan klenteng dari kejahatan.
Sebelum pawai dimulai, peserta Tatung akan berada dalam kondisi yang membuat mereka mampu melakukan aksi-aksi luar biasa seperti berjalan di atas pedang atau menusukkan benda tajam ke pipi atau lidah.
Meski terlihat berbahaya, mereka tidak mengalami cedera. Dari pria hingga wanita dan anak-anak, semua ikut serta dalam ritual ini. Tapi ingat, jangan mencoba aksi tersebut, ya Sob!
5. Jakarta
Di Jakarta, suasana perayaan Tahun Baru Imlek dapat dirasakan terutama di kawasan Petak Sembilan dan Glodok. Saat menjelajahi kawasan yang dikenal sebagai Pecinan ibukota ini, Sobat Naranesia bisa mengunjungi Vihara Dharma Bhakti yang bersejarah.
Klenteng ini dibangun pada tahun 1650 dan merupakan yang tertua di Jakarta. Pusat perbelanjaan di sekitarnya juga ramai dihiasi dengan ornamen Imlek yang penuh warna merah dan kuning.
Pada momen spesial perayaan imlek tahun ini, banyak orang berkumpul di restoran untuk menikmati hidangan khas Imlek bersama keluarga.
Berbagai pertunjukan bertema Imlek juga biasanya digelar di sejumlah tempat keramaian di kota.
6. Semarang, Jawa Tengah
Perayaan Tahun Baru Imlek juga berlangsung meriah di Semarang, ibu kota Jawa Tengah, di mana Laksamana Cheng Ho pernah mendarat. Klenteng Sam Poo Kong adalah tempat pertama yang dikunjungi oleh beliau.
Di sini, Sobat Naranesia bisa menyaksikan arsitektur khas Tionghoa yang menakjubkan sekaligus melihat patung perunggu Laksamana Cheng Ho yang megah.
Sobat Naranesia juga tidak boleh melewatkan Pasar Semawis di kawasan pecinan kota ini, di mana tempat ini selalu ramai saat Pasar Imlek diadakan setiap tahun. Di sini, berbagai dekorasi, pakaian, pernik-pernik, dan bahan makanan khas Imlek dapat ditemukan.
Di sepanjang Gang Pinggir dan Srawung, masyarakat dapat menikmati beragam pertunjukan seni, termasuk tarian, musik, dan pertunjukan khas Tionghoa seperti Wayang Potehi, Gambang Semarang, Barongsai, serta Wushu.
7. Solo, Jawa Tengah
Kota Solo, Jawa Tengah, juga merayakan Tahun Baru Imlek di kawasan Pasar Gede, yang berada dekat dengan Klenteng Tien Kok Sie.
Di tempat ini, perayaan Imlek tidak hanya diikuti oleh masyarakat keturunan Tionghoa, tetapi juga oleh orang-orang Jawa. Mereka rutin mengadakan festival tradisional bernama Grebeg Sudiro sebelum perayaan Imlek.
Festival ini identik dengan parade 'gunungan' atau tumpeng besar yang terbuat dari berbagai jenis buah, sayuran, dan kue yang akan diperebutkan oleh para hadirin.
Tradisi merebut hasil bumi ini berakar dari ajaran Jawa yang menyatakan bahwa 'ora babah, ora mamah', yang berarti tidak ada makanan tanpa usaha.
Selain itu, Sobat Naranesia juga bisa menyaksikan beragam pertunjukan seni tradisional Jawa dan Tiongkok yang menarik.
Tak hanya di kota-kota tersebut, kemeriahan Tahun Baru Imlek dan festival Cap Go Meh juga dapat dinikmati di berbagai kota lain seperti Bandung, Bogor, Surabaya, Medan, dan Manado.
Saat mengunjungi tempat-tempat tersebut, jangan lupa untuk menghormati adat istiadat setempat, terutama yang berkaitan dengan perayaan keagamaan.
Sebelum berangkat ke tempat-tempat di atas, pastikan Sobat Naranesia telah mempersiapkan diri baik dari segi kesehatan maupun keamanan.